Sardani, Mahasiswa INSAN Binjai Terpilih Jadi Koordinator Pusat BEM Nusantara 2025

HUMAS INSAN - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Syekh Abdul Halim Hasan (INSAN) Binjai. Muhammad Sardani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, secara resmi ditetapkan sebagai "Koordinator Pusat BEM Nusantara" pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BEM Nusantara yang digelar pada Rabu, (28/05/2025) di Medan, Sumatera Utara. Penetapan ini dilakukan melalui proses musyawarah mufakat yang melibatkan delegasi daerah dari seluruh Indonesia.

Perjalanan Sardani di dunia organisasi kampus dimulai dari kepemimpinannya sebagai Presiden Mahasiswa INSAN Binjai. Di luar kampus, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta berbagai jaringan organisasi mahasiswa berskala nasional. "Organisasi adalah ruang terbaik untuk belajar dan berkontribusi. Saya memulainya dari kampus, kemudian terus bergerak secara nasional," ujarnya.

Sebelum menjadi Koordinator Pusat, Sardani terlebih dahulu menjabat sebagai "Sekretaris Daerah BEM Nusantara Sumatera Utara", lalu naik menjadi "Koordinator Daerah". Karena dedikasi dan konsistensinya dalam mengonsolidasikan isu-isu strategis daerah dan nasional, ia kemudian dipercaya sebagai "Sekretaris Pusat", mendampingi Koordinator Pusat sebelumnya hingga akhirnya mengisi posisi tertinggi pasca pengunduran diri Koordinator terdahulu.

Dalam kepemimpinannya, Sardani menyampaikan tekad untuk mendorong program-program yang berdampak luas bagi mahasiswa dan bangsa. "Saya ingin memperkuat literasi kebangsaan, pendidikan karakter, serta advokasi isu-isu strategis daerah agar menjadi perhatian nasional. Selain itu, saya juga ingin menciptakan ruang konsolidasi yang inklusif dan kolaboratif bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," paparnya.

Untuk mahasiswa lainnya, Sardani berpesan agar tidak ragu untuk terlibat aktif dalam organisasi. “Jangan takut memulai dan jangan takut salah. Kepemimpinan bukan tentang posisi, tapi tentang tanggung jawab dan keberanian menghadirkan solusi. Jadilah mahasiswa yang aktif, kritis, dan menjadi agen perubahan bagi bangsa,” tutupnya.

Sumber : Indah Fahira, S.S