INSAN Binjai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Universitas Gajah Putih

HUMAS INSAN — Institut Syekh Abdul Halim Hasan (INSAN) Binjai menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Gajah Putih dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Penandatanganan nota kesepahaman ini berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Gajah Putih pada Rabu, (30/7/2025) sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat.

Kerja sama ini mencakup pelaksanaan program-program PKM yang diarahkan pada peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya dalam hal kewirausahaan, pemberdayaan UMKM, serta pengelolaan lingkungan di wilayah desa. Dengan kolaborasi ini, kedua pihak berharap mampu menciptakan dampak sosial yang nyata dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Binjai dan Takengon.

Pihak Universitas Gajah Putih menyambut baik kerja sama ini. “Kami berharap, melalui sinergi ini, program-program PKM yang kami jalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Takengon. Dengan dukungan keilmuan dan sumber daya dari INSAN Binjai, berbagai potensi lokal dapat dikembangkan lebih optimal,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor INSAN Binjai, Dr. Adv. Abdul Halim Nasution, S.Ag., S.H., M.H., C. Med., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memperluas jejaring kolaborasi antar perguruan tinggi untuk pengabdian yang lebih berdampak. “INSAN Binjai berkomitmen menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu pilar Tri Dharma yang aktif dijalankan secara kolaboratif. Kerja sama ini akan memperkuat dampak dari setiap langkah yang kami ambil di masyarakat,” tuturnya.

Melalui kemitraan ini, kedua belah pihak optimis dapat menciptakan program-program PKM yang lebih inovatif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Rencana awal akan difokuskan pada pelatihan kewirausahaan untuk pelaku UMKM serta pendampingan pengelolaan lingkungan di sejumlah desa. Kerja sama ini juga diharapkan membuka peluang penelitian terapan bersama yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Sumber : Indah Fahira, S.S